• UGM
  • IT Center
  • Portal Akademika
  • Penelitian
  • Webmail
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Doktor Ilmu Kehutanan
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Sambutan
    • Visi Misi
    • Struktur Organisasi
    • Sarana Prasarana
    • Program Studi S3
      • Program Reguler
      • Program By Research
      • Program Intensif
  • Akademik
    • Prosedur Pendaftaran
    • Biaya Pendidikan
    • RPKPS
    • Portofolio OBE
    • BLANGKO PENILAIAN
      • PENILAIAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • PENILAIAN UJIAN TERTUTUP DISERTASI
      • SEMINAR
  • Mahasiswa
    • Status Mahasiswa
    • Buku Panduan Akademik dan Penulisan Disertasi
    • Dokumen dan Blangko Akademik
    • Pendaftaran Yudisium
    • Kegiatan Mahasiswa
      • Pelatihan
      • Pengabdian
  • Dosen
    • Staff Pendidik
    • Publikasi
  • Berita
    • Berita
    • Agenda
    • Pengumuman
    • Galeri
  • Unduh
    • ASIIN Documents
    • Module Handbook
    • Kurikulum
  • Alumni
    • Daftar Alumni
    • Profil Alumni
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 4
Pos oleh :

webadmin.fkt

Laporan Wisuda periode IV Juli 2016/2017

Uncategorized Wednesday, 19 July 2017

LAPORAN WISUDA PRODI S3 ILMU KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN UGM

WISUDA PERIODE IV TA 2016/2017 TANGGAL 19 JULI 2017

Prodi S3 Ilmu Kehutanan Fakultas Kehutanan UGM pada Wisuda Periode IV TA 2016/2017 tanggal 19 Juli 2017 melepas 1 orang wisudawan dari program Sekolah Riset dengan rincian hasil studi sebagai berikut: Dr. Kayat lulus dengan masa studi 5 tahun 8 bulan, IPK 3,96 dan mendapat predikat kelulusan Sangat Memuaskan. Yang bersangkutan bekerja sebagai peneliti Litbang Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup di Kupang. Dr. Kayat ini merupakan lulusan ke-71 dan mencapai gelar Doktor diusia 44 tahun 11 bulan. Sampai dengan wisuda periode ini, rata-rata lama studi 5 tahun 7 bulan, rata-rata IPK 3,82 dan rerata usia 45 tahun 4 bulan, dengan keterangan :

· 27 orang mengikuti ujian terbuka, dengan acara wisuda secara khusus

· 44 orang, (termasuk Dr. Kayat yang mengikuti acara wisuda pada hari ini, telah melaksanakan ujian tertutup dan memiliki minimal 2 buah publikasi salah satunya jurnal ilmiah terakreditasi DIKTI atau jurnal internasional bereputasi).

Wisuda pada periode hadir sebagai Alumni Dr. IB Putera Parthama, Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Desa Penyangga Berperan Penting dalam Konservasi Alam Merapi

Uncategorized Thursday, 23 February 2017

Pada hari rabu, 22 Februari 2017 di Fakultas Kehutanan UGM di selenggarakan Sarasehan Desa Penyangga dengan Taman Nasional Gunung Merapi yang diselenggarakan atas kerja sama antara Fakultas Kehutanan UGM, Pusat Studi Asia Pasifik, Taman Nasional Gunung Merapi, serta Pemerintah Desa Wonokerto. 

Kawasan lereng Gunung Merapi dengan keragaman potensi alam yang dimiliki menjadi penyangga bagi daerah-daerah permukiman yang terletak di bawahnya. Namun, aktivitas pemanfaatan lahan kawasan ini secara tidak bertanggung jawab kerap menimbulkan dampak negatif bagi kawasan konservasi tersebut. Untuk itu, diperlukan kerja sama intensif antara berbagai pihak untuk mengembalikan kelestarian dari kawasan Merapi.

“Kawasan Merapi tidak luput dari kerusakan dan pengurangan luasan karena diperebutkan oleh berbagai pihak yang ingin memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki. Karena itu, upaya konservasi pada puncak Merapi mutlak diperlukan,” ujar Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi DIY, Ir. Sutarto, M.P., Rabu (22/2) di Fakultas Kehutanan UGM.

Hal ini disampaikan dalam acara Sarasehan Desa Penyangga dengan Taman Nasional Gunung Merapi yang diselenggarakan atas kerja sama antara Fakultas Kehutanan UGM, Pusat Studi Asia Pasifik, Taman Nasional Gunung Merapi, serta Pemerintah Desa Wonokerto. Dalam acara ini dilakukan penyerahan tanaman anggrek yang menjadi simbolisasi pelepasliaran tanaman anggrek yang sebelumnya diasuh oleh masyarakat sebagai salah satu upaya pelestarian anggrek di lereng Merapi.

“Kegiatan ini menjadi penting mengingat tanaman anggrek Merapi perlu dilestarikan agar keanekaragaman terjaga dan tetap lestari,” imbuh Paku Alam.

Kawasan lereng Merapi memang dikenal sebagai habitat dari beragam jenis tanaman anggrek. Secara keseluruhan, ada sekitar 95 jenis anggrek yang tumbuh di sekitar Gunung Merapi, dan sebagian diantaranya tergolong sebagai spesies yang langka. Namun, berbagai kondisi alam maupun faktor manusia menyebabkan jumlah anggrek di kawasan lereng Merapi semakin berkurang.

Persoalan ini mendorong dimulainya program adopsi anggrek sekitar 2 tahun yang lalu. Dalam program ini, sebanyak 28 pengadopsi diberikan bibit anggrek untuk dipelihara dan dikembangkan di luar kawasan Merapi. Setelah anggrek tersebut tumbuh menjadi tanaman dewasa, anggrek ini kemudian akan dilepas kembali di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.

Desa Wonokerto menjadi salah satu lokasi bibit-bibit anggrek asli Merapi dikembangbiakkan dan dipelihara hingga tumbuh dewasa. Puluhan warga di dusun ini membangun sendiri green house atau rumah budidaya anggrek. Menurut Kepala Desa Wonokerto, Tomon Haryo Wibisono, selain sebagai upaya pelestarian lingkungan, kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya pemberdayaan masyarakat desa.

“Bagi kami kerja sama ini sangat membanggakan karena desa tidak mungkin bisa berjalan sendiri tanpa lembaga lain yang memberikan dukungan. Kalau desa hanya jalan sendiri hasilnya pasti itu-itu saja. Saya harap kerja sama ini bisa terus berkembang dan bermanfaat,” ujarnya.

Selain pelestarian anggrek, kerja sama antara UGM, Taman Nasional Gunung Merapi, dan Pemerintah Desa Wonokerto juga berkaitan dengan berbagai program pelestarian ekosistem tanah dan air, misalnya melalui program sabuk hijau. Kerja sama diantara berbagai pihak inilah yang menjadi intisari pembahasan dalam sarasehan kali ini. Keterlibatan warga dalam program-program ini, menurut Dekan Fakultas Kehutanan, Dr. Budiadi, S.Hut., M.Agr.Sc., menjadi salah satu faktor paling krusial bagi keberhasilan usaha-usaha konservasi yang direncanakan.

“Birokrat di kementerian membutuhkan peran aktif masyarakat dalam melestarikan atau membangun hutan yang mereka tempati. Peran aktif warga desa untuk kelestarian hutan pada akhirnya manfaatnya juga akan kembali kepada mereka sendiri dan juga pada masyarakat sekitar,” jelasnya. (Humas UGM/Gloria)

Meneliti Sengon Mengantarkannya Menjadi Doktor

Uncategorized Tuesday, 14 February 2017

Asri Insiana Putri, demikian nama lengkapnya adalah doktor yang ke 64 yang lulus di Fakultas Kehutanan UGM dan doktor yang ke 3500 di Universitas Gadjah Mada. Asri, begitu biasa ia dipanggil lulus dengan predikat Cumlaude setelah sebelumnya menyelesaikan disertasinya yang berjudul “Seleksi Genetik Falcataria moluccana Putatif Toleran Uromycladium falcatarium” dengan promotor Prof. Dr. Mohammad Na’iem, Co Promotor Dr. Sapto Indrioko dan Dr. Sri Rahayu. Selengkapnya

Non – invasive genotyping of Sumatran elephants: implications for conservation

Publikasi Tuesday, 24 January 2017

Penulis : Alexander Markus Moßbrucker, Isabella Apriyana, Jörns Fickel, Muhammad Ali Imron, Satyawan Pudyatmoko, Sumardi, Helena Suryadi
Email :
Jurnal : Tropical Conservation Science

Abstract
Reliable baseline information necessary for the monitoring and conservation of Sumatran elephants is scarce. We here combine non invasive molecular genetics methods and capture recapture modeling to estimate elephant population size, distribution, sex ratio, and age structure for the Bukit Tigapuluh landscape in Sumatra, Indonesia. Two separate subpopulations were found, for which we estimated a population size of 99 (95% CI = [86, 125], PCCL = 38.59%) and 44 elephants (95% CI = [37, 56], PCCL = 43.18%), respectively. Low elephant densities are likely the result of patchy habitat usage and anthropogenically increased mortality, the latter assumption being supported by strong skews in both sex ratio and age structure as well as direct evidence of elephant killing. Still, the Bukit Tigapuluh landscape currently holds the largest known population of elephants in central Sumatra, representing one of the most important areas for their conservation in Indonesia. Conservation of both the elephant population and their habitat in this region should thus be of high priority. We identified several threats to the population, including (i) the risk of inbreeding and subsequent loss of genetic diversity, (ii) illegal elephant killing, and (iii) the lack of protected habitat In order to overcome these challenges we suggest: (i) the implementation of a meta population management program, (ii) monitoring and safeguarding elephants and improving law enforcement, and (iii) providing sufficient safe habitat to mitigate human elephant conflict (HEC) and ensure elephant survival.

Download

Peraturan Rektor No. 11 tahun 2016

Download Tuesday, 24 January 2017

Download

Program Doktor Ilmu Kehutanan Meluluskan Mahasiswa Asing yang Pertama

Uncategorized Friday, 20 January 2017

Program Doktor Ilmu Kehutanan UGM kembali melepas 1 lagi mahasiswanya. Untuk periode II TA 2016/2016 wisudawan yang dilepas adalah berkewarganegaraan Jerman yang bernama Alexander Maskus Mossbrucker. Selain sebagai lulusan yang pertama untuk mahasiswa asing, Alex demikian biasa dia dipanggil juga merupakan lulusan tercepat dengan masa studi 2 tahun 10 bulan dengan IPK 3.98, untuk itu gelar Cumlaude berhak disandangnya. Selengkapnya

Kuliah Umum “Nondestructive Measurement of Wood Using Spectroscopic Technique”

Uncategorized Friday, 13 January 2017

Pada hari Jum’at, 13 Januari 2017 bertempat di ruang Pasca 1 Gedung D Fakultas Kehutanan UGM, Program Doktor Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Kuliah umum dengan tema “Nondestructive Measurement of Wood Using Spectroscopic Technique” dengan narasumber Prof. Satoru Tsuchikawa dari Nagoya University. Kuliah umum ini dihadiri oleh staf pengajar di Fakultas Kehutanan UGM, mahasiswa S1, S2 dan S3.

Kuliah Umum “Wood Based Panel Products and Their Trends in Korea”

Uncategorized Monday, 9 January 2017

Dalam rangka untuk menambah wawasan tentang teknologi pengolahan hasil hutan, Program Doktor Ilmu Kehutanan Fakultas Kehutanan UGM akan menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Wood Based Panel Products and Their Trends in Korea” pada hari Selasa, 10 Januari 2017 jam 10.00 di Ruang Pasca 1, Gedung D, Lt. 3, Fakultas Kehutanan UGM. Dalam kuliah umum kali ini sebagai nara sumber adalah Prof. Jin Heon Kwon, Ph.D dari Kangwon National University.

123456…10

Rilis Berita

  • Pengabdian kepada Masyarakat Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Kehutanan (PSDIK) Fakultas Kehutanan UGM Periode Semester Gasal TA 2025/2026
    September 28, 2025
  • Pelatihan Penulisan Ilmiah Program Studi Doktor Ilmu Kehutanan (PSDIK) Fakultas Kehutanan UGM Periode Semester Gasal 2025/2026
    September 28, 2025
  • AUDIT MUTU INTERNAL (AMI) PSDIK FKT UGM TAHUN 2025
    September 17, 2025
  • PENERIMAAN PESERTA BARU PASCASARJANA FAKULTAS KEHUTANAN UGM GASAL 2025/2026
    August 25, 2025
  • ANALISIS HASIL TRACER STUDY AGUSTUS 2025 PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU KEHUTANAN (PSDIK) FAKULTAS KEHUTANAN UGM
    August 8, 2025
  • Kuliah Umum Bersama Dr. Daniel Mendham bertajuk “The Urgency to Unleash the Nature Positive Economy for Peatlands in Indonesia: Lessons from Gambut Kita Research Project”
    July 30, 2025
  • Ujian Terbuka Promosi Doktor bagi Muhammad Wahyudi, S.P., M.Sc.
    July 29, 2025
  • Pengumuman Heregistrasi Semester Gasal TA 2025/2026
    July 10, 2025
Universitas Gadjah Mada

Program Studi Doktor Ilmu Kehutanan
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
Jl. Agro No.1, Kampus UGM, Bulaksumur Yogyakarta, Indonesia 55281
(0274) 584126
s3ilmukehutanan@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY